Tuesday

Rahasia Di SebalikHari Jumaat





Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu.

Di dalamnya banyak rahasia dan keutamaan yang datangnya langsung dari Allah.
Beberapa rahasia keagungan hari Jumat adalah sebagai berikut :
Pertama, Hari Keberkahan.
Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan.
Bahkan Imam as-Suyuthi menyebut ada 1001 keistimewaan.
KeduaHari Dikabulkannya doa.
Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.
“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [ HR.Bukhari dan Muslim ]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.”
[ Muttafaqun Alaih ]
KetigaHari Diperintahkannya Shalat Jumat.
Rasulullah bersabda :
“Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau ( jika tidak ) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang- orang yang lalai.” [ HR.Muslim ]
Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan :
“Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang : budak, atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.”
HR.Abu Daud ]
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
[ QS: Al-Jumu’ah:9 ]
“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalatnya..”
KeempatHari Pembeda antara Islam dan Non- Muslim.
Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim.
Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.
Abu Hurairah meriwayatkan :
Rasulullah bersabda: “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad.
Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.”
[ HR. Muslim ]
KelimaHari Allah s.w.t menampakan diri.
Dalam sebuah riwayat disebutkan,Hari Jumat Allah s.w.t menampakkan diri kepada hamba-hambaNya yang beriman di Surga.
Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat:
“Dan Kami memiliki pertambahannya” ( QS.50:35 )
mengatakan:
“Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat.”
Dan masih banyak keistimewan hari Jumat.
Di antaranya adalah :
Dalam “al-Musnad” dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
“Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata’ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.
Pada hari Jumat tersebut terdapat lima keistimewaan: Hari itu, bapak semua umat manusia, Nabi Adam ‘Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat.
Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.
Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya.

Etika Menyambut Hari Jumat

1. Mandi Jum’at (jinabat)
Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang baligh berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda, yang artinya:
“Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.”
( HR. Bukhori dan Muslim )
Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit, dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat.
Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi jenabat biasa.
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Barangsiapa mandi Jumat seperti mandi jenabat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Berpakaian Bersih dan Memakai Wangi-Wangian
Rasulullah berkata :
“Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at.”
[ HR. Bukhari ]
3. Menghentikan Aktivitas Jual-Beli dan Menyegerakan ke Masjid
Anas bin Malik berkata :
“Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.”
[ HR. Bukhari ]
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata :
“Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.”
( Lihat Fathul Bari II / 388 )
4. Sholat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Jum’at
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari.”
[ HR. Muslim ]
5. Membaca Surat Al Kahfi
Nabi bersabda yang artinya :
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.”
6. Memperbanyak Shalawat
Dari Anas r.a, Rasulullah bersabda :
“Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat.”
[ HR. Baihaqi ]
Dari Aus Radhiallahu ‘anhu, dia mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda :
“Sebaik-baik hari kalian adalah hari Jumat. pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup, pada hari itu manusia bangkit dari kubur, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku”,
para shahabat bertanya:
“wahai Rasulullah, bagaimana diperlihatkan kepada engkau sedangkan tubuh engkau sudah hancur ( sudah menyatu dengan tanah ketika sudah wafat ),
Beliau menjawab:
“sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala mengharamkan kepada bumi untuk memakan ( menghancurkan ) jasad para Nabi.”
[ HR. “al-Khamsah ]

Mencintai Apa yang Dicintai Nabi

Rasulullah Muhammad adalah orang pilihan dan kekasih Allah SWT.
Apapun amalan yang disukai Nabi adalah hal yang paling disukai Allah dan setiap amalan yang dibenci Nabi juga dimurkai Allah.
Bentuk kesungguhan kita mencintai Rasulullah s.a.w adalah berlomba-lomba dan bersungguh- sungguh mengikuti dan meneladani apa yang telah beliau lakukan.
Sebagaimana firman Allah s.w.t yang artinya :
”Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian, ambillah, dan apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah.”
[ QS. al-Hasyr [59] : 7 ]
Dalam ayat lain disebutkan, Katakanlah :
“Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.”
[ Qs. Al-Imran [3] : 31 ]
Karena itu, apapun yang sudah ditetapkan Nabi ( termasuk memuliakan hari Jumat ) adalah sesuatu yang sudah pasti disukai Allah SWT.
Sangatlah tidak pantas bagi kita sekalian mengada-adakan dan mengarang-ngarang sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dan tidak pernah dilakukan Nabi kita.
Semoga setelah ini kita ikut menjadikan dan memuliakan hari Jumat.
Semoga Bermanfaat
SALAM UKHWAH ISLAMIYAH

Janji-janji Allah Untuk Ahli Tahajud & Keajaipannya




Keajaiban Sholat Malam Tahajud


Sholat Tahajud adalah sholat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas waktu isya sampai menjelang subuh. Sholat tahajud merupakan jalan yang tepat menuju Allah untuk mencari solusi atas jawaban masalah hidup di dunia ini. Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)
“Seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu ialah sholat sunnat di waktu malam.” (HR Muslim)
Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:
“Pada malam hari, hendaklah engkau sholat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk sholat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
Pembagian Keutamaan Waktu Sholat Tahajud adalah:
~ Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 sampai jam 22.00
~ Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
~ Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
Niat
Sholat Tahajud:
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
Sholat Tahajud dilaksanakan dengan Munfarid ( tanpa berjamaah ), minimal dua rakaat dan maksimal tidak terhingga jumlah rakaatnya.
Adapun Cara Sholat Tahajud:
~ Niat shalat Tahajjud didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram.
~ Membaca doa Iftitah
~Membaca surat al Fatihah
~ Membaca salah satu surat didalam al quran. yaitu surat al Kafirun di rakaat pertama dan rakaat ke dua membaca surat al Ikhlas
~ Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali
~ I’tidal sambil membaca bacaannya
~ Sujud pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
~ Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
~ Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
~ Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali dan rakaat-rakaat selanjutnya sama dilakukan seperti contoh diatas.
Doa yang dibaca setelah sholat tahajud:
Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.
Artinya: Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata illa billah.
Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan pertolongan Allah.”
Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut:
Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih
Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya
Tips kiat Mudah sholat Malam/Qiyamullail:
~ Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
~ Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
~ Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
~ Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
~ Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
~ Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
~ Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.
~ Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.
shalat-khusyuk-ilustrasi-_120605163601-326-150x150
Pengalaman orang-orang yang rutin menjalankan Sholat Tahajud:
Sakit mata sembuh berkat tahajud
Saya punya beberapa pengalaman dalam melakukan sholat malam atau tahajud untuk mengatasi beberapa masalah yang pernah saya alami. Antara lain pengalaman saya ketika anak pertama saya yang masih berumur 6 bulan mengalami sakit mata. Sudah lebih 3 bulan mata kanan anak saya selalu berair dan airnya meleleh dipipi hingga menimbulkan iritasi.
Saya membawa anak saya kedokter Gantira seorang dokter ahli mata di Bandung. Ia menjelaskan bahwa saluran pembuangan air mata anak saya dari mata ke tenggorokan yang hanya sebesar rambut mengalami penyumbatan. Saluran itu harus dibuka dengan melakukan operasi. Namun karena anak saya masih berumur 6 bulan ia menyarankan saya untuk konsultasi dahulu pada ahli anastesi, apakah anak saya bisa dianastesi untuk melakukan operasi mata. Saya dan istri saya sangat terpukul mendengar keterangan dokter tersebut. Saya sedih dan cemas, mengapa anak saya yang masih kecil itu harus menjalani operasi mata.
Saya minta tolong pada dokter ahli mata tersebut untuk sementara memberi obat apa saja yang dapat meringan kan iritasi pada matanya. Dokter memberi salep mata yang harus diberikan 2 kali sehari. Kami pulang dengan hati gundah. Istri saya selalu menangis mengkhawatirkan keadaan anak kami. Kami sangat cemas kalau mata anak kami harus dioperasi. Berbagai angan angan buruk menghantui fikiran kami.
Saya bertekad untuk melakukan sholat malam atau tahajjud mohon pada allah agar mata anak saya disembuhkan. Saya bangun sebelum sholat subuh sekitar jam 3.30. Salep mata yang saya dapatkan dari dokter saya letakan diatas sajadah tempat saya sujud. Saya lakukan sholat tahajjud 2 rakaat kemudian saya berdo’a agar salep mata yang diberikan dokter kepada kami diberi kekuatan untuk menyembuhkan mata anak kami. Saya lakukan sholat 2 rakaat x 4 menjadi 8 rakaat dan ditutup dengan sholat witir 3 rakaat, sehinggal total semua menjadi 11 rakaat. Diantara masing masing sholat 2 rakaat itu saya berdo’a mohon agar salep yang diberikan dokter itu mempunyai khasiat untuk meyembuhkan mata anak kami.
Saya lakukan sholat tahajud setiap malam, berdo’a penuh pengharapan pada Allah agar mata anak saya disembuhkan kembali. Sesuai saran dokter salep mata itu kami berikan 2 kali sehari, waktu pagi dan sore hari. Alhamdulillah setiap hari kami lihat ada angsurannya. Lelehan airmata pada pipi anak kami setiap hari tampak mulai berkurang. Pada hari ke tujuh lelehan air mata dipipi anak saya sudah mengering dan tidak tampak lagi. Saya terus mengerjakan tahajud dan berdo’a setiap malam. Alhamdulillah setelah 2 minggu mengerjakan sholat tahajud mata anak saya betul betul telah sembuh. Matanya tampak bersih tidak ada bekas iritasi dan lelehan air mata lagi. Kami betul betul bersyukur dan berterima kasih pada Allah.
Demikianlah mata anak saya tidak jadi dioperasi, ia sembuh hanya dengan memberikan salep mata dan mengerjakan sholat tahajud selama 2 minggu terus menerus. Walaupun pada mulanya dokter menyarankan untuk membuka saluran pembuangan air mata yang tersumbat itu harus dioperasi. Namun dengan pertolongan Allah semuanya bisa normal kembali dengan obat yang sederhana dan mengerjakan sholat tahajud setiap malam.
Pedagang koran dan rumah kontrakannya
Ketika saya kuliah di LPPU – ITB Bandung dahulu saya mengontrak rumah di Lingkungan Tamansari dekat pasar Balubur. Saya sering membeli koran pada seorang pedagang koran yang mangkal didepan pasar Balubur tersebut.
Pada suatu hari ia bercerita pada saya bahwa kontrakan rumahnya dibelakang pasar Balubur sudah habis Ia masih punya waktu satu minggu sebelum kontrakannya habis dan ia harus pindah dari rumah itu jika tidak memperpanjang kontrakannya. Ia sangat bingung karena sampai saat ini ia belum punya uang untuk memperpanjang kontrakannya itu. Saya menyarankan pada nya untuk meminta tolong pada Allah mengatasi masalahnya dengan mengerjakan sholat tahajud pada malam hari. Saya jelaskan tata cara melakukannya mirip seperti sholat taraweh pada bulan Ramadhan, dan dilakukan pada akhir malam menjelang sholat subuh. Saya ceritakan padanya pengalaman saya bahwa anak saya bisa sembuh dengan berdo’a sesudah sholat tahanjud.
Ia mengikuti saran saya. Seminggu kemudia saya bertemu dengan nya, ia mengucapkan terima kasih pada saya atas saran yang pernah saya berikan. Ia melakukan sholat tahajud sesuai dengan yang saya sarankan. Dua hari yang lalu ada seorang langganan nya yang menyuruhnya untuk mengisi dan menempati paviliun rumahnya di Jl Cihampelas yang kosong, tanpa perlu membayar uang sewa. Ia betul betul merasa lega karena disaat ia tidak punya uang untuk menyambung kontrakan rumahnya ada orang yang membantunya memberi tempat tinggal gratis. Ia bisa merasakan kekuatan ajaib dari sholat malam. Saya juga sangat terkesan dengan cerita teman saya itu, bahwa jika kita minta tolong pada Allah dengan sungguh sungguh dan mengerjakan tahajud Insya Allah, Dia akan mendatangkan pertolongan kepaqda kita.
Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah amal ibadah dan ketaqwaan kita kepada Allah S.W.T. Amin

Monday

Tanda Kebesaran Mukjizat Al Qur'an

Hebatnya Mukjizat Al-Quran Kehebatan Mukjizat Al Quran Terbukti Dengan Banyak Kajian Saintifik 7 BUKTI Nyata Tentang Kebenaran Al-Quran

Sunday

Cara nak khusyuk dalam solat

KELEBIHAN SOLAT SUNAT DHUHA

KELEBIHAN SOLAT SUNAT DHUHA




Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadat kepada-Ku. (al-Dhariyat: 56)

Allah s.w.t. Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. Dia tidak menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia dan tiada manfaatnya. Malah Allah yang Maha Bijaksana tidak membiarkan mereka dalam keadaan terkapai-kapai tanpa pedoman dan panduan, terbiar tanpa pengisian dan amalan.

Bahkan dengan rahmat dan kurniaan nikmat-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, Allah s.w.t. dan Rasul-Nya menunjukkan jalan-jalan ibadat dan ketaatan, begitu juga pintu-pintu kebaikan dan kebajikan untuk diamalkan sesuai dengan falsafah sebenar penciptaan jin dan manusia seperti ayat di atas. Salah satu ibadat sunat yang dianjurkan ialah solat sunat Dhuha.

Solat Dhuha bermaksud solat sunat yang dikerjakan pada waktu dhuha, iaitu pada saat matahari telah naik lebih kurang setinggi sebatang lembing atau galah (kira-kira jam 20 minit selepas terbit matahari atau lebih) hinggalah matahari berada tepat di tengah-tengah langit (sebelum menjelang Zuhur).

“Menurut mazhab jumhur ulama iaitu Imam Malik, Syafie dan Ahmad, solat ini hukumnya sunat muakkad (sunat yang sangat dituntut) sedangkan Imam Abu Hanifah hanya memandangnya sebagai suatu amalan sunat biasa.

Justeru, sunah yang ditinggalkan Baginda Rasulullah ini eloklah dijadikan amalan bertepatan dengan hadis yang bermaksud: Junjunganku tercinta, Nabi Muhammad s.a.w. telah berwasiat supaya aku mengerjakan tiga perkara iaitu: Berpuasa tiga hari pada tiap-tiap bulan (13, 14 dan 15 haribulan daripada bulan Qamariah), mengerjakan dua rakaat solat Dhuha dan juga supaya aku mengerjakan solat Witir sebelum aku tidur.

Kelebihan

Setiap amalan kebajikan pasti memperoleh ganjaran setimpal daripada Allah s.w.t.. Pun begitu, ia mestilah dilengkapi dua syarat utama iaitu ikhlas dan menepati syariat.Setiap ibadat yang disyariatkan juga pasti tersirat hikmah dan fadilat yang tersendiri. Cuma usah pula hikmah dan fadilat ini yang diutamakan. Dibimbangi ia menjadi suatu tabiat di mana kita beramal lantaran hikmat semata-mata bukan lahir daripada rasa keinsafan diri.

“Namun demikian, terdapat nas-nas hadis nabawi yang menggesa umatnya melakukan amalan solat sunat Dhuha dengan disebutkan fadilatnya bagi menambahkan semangat dan keinginan untuk melakukan amalan mulia ini.

“Di antaranya hadis riwayat Abu Dzar bahawa Nabi s.a.w. bersabda maksudnya: Setiap orang menjelang pagi, berdasarkan tulang temulang sendi memerlukan sedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah dan tiap-tiap takbir adalah sedekah. Menyeru makruf adalah sedekah, mencegah mungkar adalah sedekah. Semuanya itu sama nilainya dengan dua rakaat solat Dhuha.

Selain itu, solat ini juga adalah tanda kesyukuran seorang hamba yang dikurniakan lengkap sendi tulangnya sebanyak 360 batang pada setiap pagi yang dilaluinya. Justeru, dhuha atau pagi yang penuh nikmat Ilahi itu disyukuri dengan menyembah Allah, simbolik kepada terima kasih seorang hamba kepada Penciptanya.

Hakikatnya, umat Islam perlu memahami kedudukan solat ini.

Pertama,

Sebaik-baiknya, ia dilakukan di rumah agar dapat dikerjakan dengan lebih sempurna. Jadi, jika di tempat bekerja, lakukan dengan menggunakan masa yang sebaik mungkin.

Kedua,

Sifat solat ini ringkas dan mudah dilaksanakan di mana-mana tempat (baik di surau atau bilik sendiri). Masanya pula hanya mengambil masa empat hingga lima minit. Jadi, apalah salah kalau ia dibudayakan.

Ketiga,

Pada dasarnya ia adalah sunat hukumnya malah Baginda jua tidak melaksanakannya dalam bentuk yang konsisten.

Hal ini diterangkan oleh Aishah: Aku tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w. mendirikan sembahyang sunat Dhuha. Sesungguhnya aku mendirikan sembahyang Dhuha walaupun Rasulullah meninggalkannya. Tetapi pada hakikatnya Baginda suka melakukannya, ini adalah kerana Baginda bimbang jika selalu mengamalkannya, orang ramai akan mewajibkan ke atas diri mereka. (Riwayat Muslim).

Oleh itu lakukan solat ini di rumah atau di tempat kerja selagi mana ia tidak memberatkan atau menghalang tugas-tugas lain yang lebih utama dan penting.

Ruang waktu dan waktu afdal

Sesuailah dengan namanya dhuha yang bermaksud pagi. Jadi ruang waktunya bermula kira-kira 20 minit selepas terbit matahari atau disebut dalam kitab-kitab fikah sebagai tinggi matahari daripada pandangan jauh sekadar satu al-Rumh atau batang lembing yakni kira-kira dua meter. Waktu solat ini pula berakhir sebelum menjelang waktu Zuhur. Jadi, secara mudahnya dapat difahami bahawa batas waktu solat sunat Dhuha ini antara pukul 7 pagi hingga 1 petang.

Berkenaan waktu afdalnya pula iaitu ketika sinar matahari kian panas berdasarkan sepotong hadis Nabi s.a.w. yang dirakamkan oleh Zaid bin Arqam. Rasulullah s.a.w. menjelaskan: Solat Dhuha ini afdalnya ketika matahari telah meninggi dan kian panas sinarnya. Imam Nawawi menghuraikan masa tersebut sebagai masa berlalunya seperempat tempoh siang hari iaitu pukul 10 pagi hingga 1 petang (Kitab al-Majmu’ karangan Imam Nawawi).

Justeru, waktu sedemikian eloklah dilaksanakan solat tersebut, apatah lagi pada saat itu badan memerlukan ‘rehat sebentar’ setelah penat bekerja. Maka disarankan juga sekiranya masa tersebut diisi sekadar empat hingga lima minit dengan sujud menyembah Ilahi sama ada di rumah atau di tempat kerja dengan syarat tidak mengetepikan perkara-perkara atau urusan yang wajib dan utama daripada yang sunat.

Bilangan rakaat

Yang masyhur di kalangan para ulama adalah paling minimum dua rakaat sahaja dan bilangan yang maksimum adalah lapan rakaat. Cuma terdapat juga pendapat sebilangan ulama yang mencadangkan bilangan yang paling afdal iaitu empat rakaat (dilakukan secara dua kali salam).

Ini bersandarkan hadis Aishah (Riwayat Imam Abu Daud) menjelaskan bahawa Nabi melakukannya sebanyak empat rakaat. Begitu juga hadis Qudsi yang disampaikan oleh Nu’aim yang bermaksud: Wahai anak Adam! Usahlah dikau lemah daripada mengerjakan empat rakaat Dhuha. Demikian itu pasti melengkapi kebajikan genap satu hari yang dikau jalani. (Riwayat Imam Abu Daud dengan sanad yang sahih)

Solat ini juga diriwayatkan berjumlah enam rakaat (tiga kali salam) seperti hadis Nabi yang disebutkan oleh Jabir bin Abdullah. (Riwayat Imam al-Tabarani)

Dalam pada itu, ada juga riwayat yang dirakamkan oleh Anas bin Malik menjelaskan bahawa Nabi s.a.w. bersabda: Barang siapa yang menunaikan solat sunat Dhuha sebanyak 12 rakaat maka nescaya Allah s.w.t. akan membina sebuah mahligai di dalam syurga kelak. (Riwayat Imam al-Tirm

Bilangan yang masyhur adalah antara dua hingga lapan rakaat. (Kitab al-Majmu’ karangan Imam Nawawi).

Cara melaksanakannya

Banyak bahan media cetak yang boleh dirujuk bagi mengetahui cara melakukan solat sunat Dhuha ini merangkumi bacaan-bacaan dalam solat hinggalah dalam sujud dan doa setelah selesai ibadat tersebut.

Cuma secara asas dan mudahnya berdasarkan hadis-hadis Nabi, solat sunat Dhuha ini dilakukan seperti solat-solat lain, cuma bacaan yang dianjurkan Baginda s.a.w. selepas al-Fatihah, menurut hadis yang disampaikan oleh Uqbah bin Amir, ialah surah al-Syams pada rakaat pertama dan al-Dhuha pada rakaat kedua. (Riwayat al-Hakim)

Namun begitu, perkara (bacaan dalam solat) ini adalah sesuatu yang subjektif dan tidak statik. Maka tidak perlulah hanya terikat dengan kaifiat tertentu dan bacaan tertentu. Apa yang penting, solat tersebut diniatkan dengan betul, syarat-syaratnya dipenuhi dan rukun-rukunnya disempurnakan sebaik-baiknya. Begitu jugalah dengan doa selepas solat tersebut.

Para sahabat yang komited

Antara mereka yang paling komited dengan amalan solat sunat ini ialah Abu Darda’, Abu Hurairah dan Abu Zar al-Ghifari. Mereka komited lantaran wasiat dan pesanan Nabi s.a.w. kepada mereka ditambah pula dengan sifat mereka yang kuat beribadat.